Pada saat saya naik ke kelas satu SLTP, orang tua saya pernah bermak- sud untuk menyekolahkan saya ke Taiwan. Tetapi karena resesi dan biaya yang diperlukan terlalu mahal, maka orang tua saya mengurungkan niat mereka untuk menyekolahkan saya ke sini.Saat mendengar kabar ini, saya merasa sangat sedih karena kesempatan yang bagus ini terlewatkan begitu saja dan harapan saya untuk bersekolah di Taiwanpun hilang sudah.
Tetapi kalau diperhatikan lagi dengan seksama, pendidikan di Indonesia boleh dibilang masih jauh di belakang dibandingkan Negara maju lainnya seperti Taiwan. Oleh karena itu, akhirnya orang tua saya berpikir kembali dan memutuskan untuk menyekolahkan saya ke Taiwan pada saat saya duduk di kelas satu SMU. Pada saat itu saya merasa gembira sekali.Tetapi setelah melewati minggu pertama di sekolah, saya merasa sangat tidak terbiasa dengan sistem pendidikan di sini. Ternyata semuanya tidak seindah dan semudah yang saya bayangkan sebelumnya. Saya selalu beranggapan bahwa bersekolah di sini tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, di mana selepas sekolah saya bisa mengunjungi berbagai tempat-tempat hiburan dan sejenisnya.Di sini murid-murid diharuskan untuk bersekolah sampai malam (sore) hari, berbeda dengan di Indonesia di mana umumnya murid-murid hanya bersekolah selama setengah hari saja, sehingga saya sama sekali tidak mempunyai waktu untuk bermain. Pada mulanya saya merasa sangat capek dan tidak bisa mengikuti pelajaran di sini. Manalagi bahasa yang digunakan adalah bahasa asing sehingga menjadi suatu hambatan dalam proses belajar saya.
Di awal kedatangan saya, saya merasa sangat menyesal atas kedatang- an saya ke sini. Saya berharap agar dapat pulang kembali dan meneruskan sekolah di Indonesia. Tetapi berkat dukungan serta bantuan dari Guru dan teman-teman, akhirnya saya kembali memperoleh kepercayaan diri dan me-- mutuskan untuk terus meneruskan sekolah saya. Saya berjanji pada diriku untuk tidak menyesali pilihan yang telah saya ambil. Dan kemudian sayapun mulai giat belajar. Pada awalnya saya masih mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sini. Tetapi perlahan-lahan saya mulai terbiasa dan mulai bisa membiasakan diri belajar dalam bahasa asing yang tidak begitu saya pahami sebelumnya.Jadi intinya sekolah ke luar negeri itu sebenarnya bukan main-main tetapi adalah benar-benar belajar.
Di luar negeri berbeda dengan Indonesia. Jadi jangan pernah berpikir kalau bersekolah ke luar negeri itu gampang, apalagi kalau kita pergi ke Negara yang menggunakan bahasa berbeda dengan Negara kita. Semuanya hanyalah masalah waktu. Kita harus membiasakan diri kita dengan kebuda- yaan luar dan sistem pendidikan di Negara lain.